Pola Perjalanan Wisata di Indonesia untuk Petualangan Ekspedisi

Pola Perjalanan Wisata di Indonesia untuk Petualangan Ekspedisi – Pada pola perjalanan wisata untuk menunjang petualangan ekspedisi di Indonesia telah memiliki tema yang terbagi dalam beberapa subtema lainnya. Pola perjalanan untuk wisata ini merupakan program yang dihadirkan oleh Kemenparekraf untuk mengenalkan dan mengembangkan wisata alam yang ada di Indonesia

Penetapan Pola Perjalanan dari Kemenparekraf

Dalam upaya untuk pengembangan pariwisata Indonesia dilakukan melalui wisata petualangan dengan menghadirkan pola perjalanan. Kemenparekraf telah menghadirkan 6 pola perjalanan supaya dapat melakukan pengembangan wisata alam serta petualangan yang dilakukan di Indonesia.

Pada konsep yang dihadirkan ini terdapat 3 dari 6 pola perjalanan yang menggunakan basis adanya tiga lima DSP diantaranya Danau Toba, Labuan Bajo dan Borobudur. Sedangkan, pada ketiga pola lainnya yang mengusung konsep basis wildlife, wellnes dan adventure.

Pola Perjalanan Wildlife

1. Birdwatching
Jenis sub tema dengan pola perjalanan yang satu ini lebih ditujukan di kawasan Kabupaten Tambrauw, Papua. Lokasi ini dijadikan sebagai destinasi wisata yang telah ditetapkan untuk dijadikan Kabupaten konservasi.

Di Papua inilah memiliki peluang yang cukup besar untuk melakukan pengamatan khususnya terhadap burung cendrawasih. Peluang untuk mengamatinya cenderung lebih luas karena memiliki kebebasan dalam melakukan pengamatan secara langsung.

Persiapan untuk pola perjalanan ini baru ditujukan di Kabupaten Tambrauw. Akan tetapi, tetap ada perencanaan ke depan untuk meluaskan area birdwatching supaya bisa hadir di beberapa daerah lain yang ada di Indonesia.

Sementara itu, dari segi segmentasi pasar yang diberikan untuk wisatawan memiliki sasaran berupa negara yang berdekatan dengan Indonesia. Beberapa negara diantaranya New Zealand dan Australia yang sesuai dengan faktor jaraknya.

2. Wallacea Expedition Route
Pola perjalanan Wallacea Expedition Route telah mencakup dalam 4 provinsi meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Gorontalo. Rute untuk mendapatkan sejarah Wallacea telah dipersiapkan secara matang untuk mendapatkan pola perjalanan dengan menerapkan program digital.

Pada program ini akan tersedia story telling hingga video yang nantinya disiapkan untuk dijadikan sebagai bahan dalam melakukan kegiatan promosi. Sehingga dapat mengenalkan beberapa daerah di Indonesia baik itu dilakukan di dalam negeri ataupun luar negeri.

Jalur ekspedisi Wallacea lebih dikenal dengan sebutan Garis Wallacea sebagai garis pemisah dari segi wilayah geografi untuk hewan Asia dan Australia. Penggunaan nama menyesuaikan penemu yaitu Alfred Russel Wallace sebagai seorang peneliti yang berasal dari Inggris dan telah melakukan perjalanan keliling Indonesia sejak tahun 1854 hingga 1862 sebagai bentuk upaya pengumpulan spesimen biologis.

Dengan demikian, dari adanya beberapa tempat wisata yang sudah terpilih, terdapat destinasi wisata yang masuk Wallacea Expedition Route. Tempat wisata tersebut adalah Taman Nasional Bantimurung Bulusaurung, Suaka Margasatwa Nantu dan Cagar Alam Tangkoko.

3. National Parks Discovery
Saat ini telah hadir pola perjalanan National Parks Discovery terbaru yang telah mendapatkan satu jenis destinasi serta dua tempat wisata. Lokasi tersebut ialah Kepulauan Seribu, TN Baluran dan Gunung Leuser.

Pada tempat wisata Kepulauan Seribu, dalam perencanaannya sendiri pulau yang akan masuk pada pola perjalanan diantaranya Pulau Alam Kotok, Pulau Kelapa, Pulau Pramuka serta Marina Ancol. Sementara itu, untuk area di TN Baluran seperti halnya Pantai Balanan, Pantai Sijile, Pantai Bama, Savana Bekol hingga Desa Wisata Wonorejo.

Selain itu, tempat wisata di area Gunung Leuser yang masuk dalam pola perjalanan National Parks Discovery juga terdapat beberapa perencanaan untuk Bukit Lawang, Ketambe dan Tangkahan. Walaupun untuk lokasi kunjungan wisata tidak terlalu banyak, akan tetapi adanya beberapa jalur yang sudah direncanakan dapat menambah destinasi kunjungan.

4. Heart Of Borneo
Heart of Borneo berhubungan langsung dengan aneka keragaman hayati yang juga terdapat budaya dari Suku Dayak hingga budaya lainnya. Dalam membuat perencanaan pola perjalanan untuk Heart of Borneo terdapat beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi.

Jika sudah berada di kawasan Borneo bisa datang langsung ke Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara serta area yang ada di Kalimantan Selatan. Pola perjalanan dalam Heart of Borneo sudah mencangkup pada beberapa pola perjalanan hingga penentuan jalur wisata yang nantinya akan dilalui.

Jalur wisata yang digunakan untuk petualangan Historical Expedition Trail of Muler Mountain Range. Selain itu, juga terdapat jalur wisata petualangan Highest Summit of Kalimantan, jalur wisata dunia Dayak Iban The Realm of Dayak Iban Tribe, dan jalur wisata negeri untuk para leluhur The Land of Anchestors.

Bahkan, juga terdapat pola perjalanan Exploring The Wetlands Biodiversity of Sebangau hingga pola untuk perjalanan Cruising The Great Mahakam Culture Trails and The Thousand Years Rock Art Paintings of Sangkulirang Mangkalihat. Pola perjalanan yang saat ini sedang dilakukan pengelolaan yaitu river cruise yang memberikan daya tarik tersendiri dalam ekowisata di kawasan Kalimantan.

Pola Perjalanan Wisata di Indonesia untuk Petualangan Ekspedisi

Pola Perjalanan Adventure

1. Indonesia Volcano Summit
Pada proses pembuatan susunan pola perjalanan yang dilakukan sudah dibuatkan pemetaan permintaan yang nantinya dapat digunakan dalam menjalankan aktivitas mendaki gunung. Dalam hal ini terdapat 9 gunung untuk mendukung Indonesia Volcano Summit.

Pola perjalanan juga sudah dilakukan identifikasi sebelumnya baik itu dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) hingga federasi mountaneering Indonesia (FMI). Perencanaan ini diharapkan mampu memberikan daya tarik tersendiri yang sifatnya baru untuk dikolaborasikan bersama operator wisata petualangan guna menghadirkan beberapa paket wisata.

Adanya sejumlah pola perjalanan petualangan di beberapa daerah di Indonesia memiliki perencanaan yang terbagi dalam subtema. Sehingga nantinya mampu mengenalkan dan mengembangkan wisata alam Indonesia melalui petualangan.