Kenali Macam-Macam Penyakit Mata dan Cara Mengatasinya

Kenali Macam-Macam Penyakit Mata dan Cara Mengatasinya

Kenali Macam-Macam Penyakit Mata dan Cara Mengatasinya – Mata merupakan salah satu panca indra yang cukup vital bagi tubuh. Oleh karena itu, menjaga mata agar tetap sehat sangat diperlukan untuk terhindar dari gangguan mata yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari.

Namun, masih banyak kasus penyakit kesehatan mata yang seringkali disepelekan oleh banyak orang. Padahal mata merupakan salah satu bagian tubuh yang cukup rentan terkontaminasi oleh bakteri atau benda lain.

Saat ini, jumlah kasus terkait penyakit mata di Indonesia masih tidak begitu tinggi, tetapi masyarakat perlu mengenali penyakit mata yang dapat terjadi pada kelompok tertentu sebagai upaya tindakan preventif terhadap kemungkinan adanya penyakit mata. Selain itu, masyarakat dapat meminimalisir penyebab terjadinya gangguan pada mata yang masih menjadi momok tersendiri bagi sebagian kalangan.

Penyakit mata merupakan gangguan pada mata yang kerap ditandai dengan beberapa gejala sesuai dengan pengkategorian jenis penyakit tersebut. Setiap jenis penyakit pada mata dapat menimbulkan keluhan sakit yang berbeda mulai dari mata yang terasa gatal, adanya iritasi pada mata hingga kehilangan penglihatan secara tiba-tiba.

Oleh sebab itu, masyarakat perlu mengenali jenis penyakit mata yang biasanya terjadi pada mata dan cara yang dilakukan untuk mengatasi penyakit tersebut.
Jenis-jenis penyakit mata dan tindakan preventif yang dapat dilakukan :
1. Katarak
Katarak adalah salah satu peyakit mata yang kerap dialami oleh kelompok lanjut usia. Penyakit ini muncul saat lensa alami pada mata mulai terasa kabur. Katarak dapat ditandai secara bertahap dengan beberapa gejala seperti penglihatan yang mulai kabur, adanya silau atau lingkaran cahaya, kemudian sensitivitas kontras mulai menghilang hingga mulai terasa adanya penglihatan ganda pada mata. Katarak dapat terjadi jauh lebih cepat pada kondisi pasien yang suka merokok, sering terkena paparan sinar matahari hingga pasien traumatis.

Selain itu, katarak yang tidak segera ditangani akan berdampak pada kondisi mata dimana penglihatan kian menurun. Oleh karena itu, orang yang menderita katarak disarankan melakukan operasi dengan membuat sayatan kecil pada mata yang kurang dari 3 milimeter.

2. Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata yang tidak memiliki gejala siginifikan tetapi menyumbang risiko angka kebutaan cukup tinggi. Penyakit ini terjadi disebabkan tekanan tinggi pada bola mata yang merusak saraf optik, saraf yang berperan pada penglihatan. Galukoma dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, keturunan, komplikasi hipertensi, diabetes hingga penyakit mata tertentu.

Penyakit ini dapat dicegah dengan cara melalukan pendeteksian dini sejak usia mulai menginjak 40 tahun dengan mempertimbangkan latar belakang kesehatan.

3. Konjungitivitis (mata merah)
Konjungtivitis atau mata merah adalah penyakit mata yang terkena iritasi akibat paparan beberapa benda seperti asap polusi kendaran, alergi, zat kimia (sampo atau sabun) dan infeksi jamur, virus atau bakteri. Penyakit ini umum terjadi karena jaringan yang terdapat pada bagian atas putih mata mengalami radang.

Hal tersebut dapat membuat mata menjadi merah dan terasa nyeri atau gatal, berair bahkan sampai mengalami pembengkakan pada area di sekitar mata. kendati demikian, untuk mengatasi penyakit mata merah ini dapat diberikan beberapa tetes obat mata. Selain itu, hindari berbagi handuk dan rutin mencuci tangan agar terhindar dari konjungtivitis ini yang sifatnya mudah menular.

4. Degenarasi Makula
Degenarasi makula atau yang kerap disebut Age related macular degeneration (AMD) adalah penyakit mata yang menyerang makula, bagian kecil pada retina mata yang berperan untuk membantu melihat secara jelas. Dengan demikian, orang yang mengalami jenis penyakit mata ini akan kehilangan penglihatan sentral akibat makula yang rusak. Efeknya, pasien tidak dapat melihat secara normal dan detail meskipun penglihatan bagian tepi masih dapat melihat secara normal.

Penyakit ini umum terjadi pada orang yang telah berusia 50 tahun keatas. AMD tidak dapat dicegah tetapi dapat diperhambat dengan mengontrol tekanan darah, menjaga asupan nutrisi untuk mata, menjaga tubuh agar tidak kegemukan dan menghindari rokok serta memeriksakan kesehatan mata secara rutin.

5. Pterigium
Jenis penyakit mata ini terjadi akibat adanya selaput lendir yang menutupi mata di bagian yang berwarna putih. Penyebab pterigium terjadi karena sering terpapar oleh radiasi sinar matahari. Selain itu, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini meliputi mata menjadi merah, pandangan yang kabur hingga mata terasa panas dan gatal. Selaput lendir yang menutup bagian putih pada mata tersebut juga membuat mata terasa kelilipan oleh benda asing.

Untuk mencegah terjadinya komplikasi pada orang yang menderita pterigium, pasien biasanya diresepkan obat tetes mata kortikosteroid. Selain itu, penyembuhan penyakit ini dapat juga dilakukan dengan jalan operasi.

6. Keratitis
Keratitis adalah jenis penyakit mata yang ditandai dengan peradangan pada daerah kornea mata. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur maupun parasit. Penanganan keratitis berbeda yang disesuaikan dengan indikasi penyebabnya.

Keratitis yang disebabkan oleh infeksi jamur tentu disembuhkan dengan pemberian obat anti-jamur sedangkan keratitis akibat herpes zoster akan diobati dengan pemberian obat anti-virus.

Setiap jenis penyakit mata yang terjadi tentu memiliki penanganan dan penanggulangan yang berbeda. Selain itu, menjaga mata dari segala paparan benda atau partikel asing dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti memakai kaca mata, tidak sering mengucek mata, tidak menyentuh mata ketika tangan sedang kotor dan sebagianya.

Kendati demikian, untuk mencegah adanya penyakit mata yang tidak diinginkan alangkah baiknya masyarakat rutin melakukan check up kesehatan mata pada institusi kesehatan pemerintah maupun swasta. Dengan demikian, kondisi mata akan prima sehingga aktivitas sehari-hari dapat dikerjakan dengan baik.